[1] narasumber: tukang sayur/buah keliling lokasi: kompleks perumahan jenis buah: - asal buah: beli dari Pasar Induk Kramat Jati (Jakarta Timur), dan kebanyakan dari Jawa Timur. catatan: beli tergantung musim (mengikuti harga) [2] narasumber: pengepul buah, spesialisasi mangga lokasi: Pasar Induk Kramat Jati jenis buah: mangga asal buah: Subang, Jawa Barat catatan: dikirim langsung, sekitar 10 pemasok, mengirim 3 bulan sekali (waktu tidak tentu), masa panen (biasanya) September, jumlah hingga 10 ton, saat ini mangga paling laku adalah mangga Indramayu (lagi musim), sekitar 30 pengecer per hari yang membeli [3] narasumber: pedagang buah, spesialisasi durian lokasi: Harapan Indah (?) jenis buah: durian mentega merah, durian montong, durian petruk, durian sidodol, durian bokor, durian tembaga, dll. asal buah: Medan catatan: Durian matang tiga hari sudah busuk jika tidak ditaruh ke freezer/pendingin. Aslinya panen hanya satu musim saja tapi sekarang sudah semua musim bisa panen. Berat durian dagangannya hanya sampai 2.5kg meski berat durian bisa sekitar 5kg. Agar tangan tidak bau sesudah makan, cucinya menggunakan kulit durian bekas yang sudah diisi air. [4] narasumber: pedagang buah lokasi: dekat rumah jenis buah: apel malang, pepaya, semangka, mangga {mangga gedong, harumanis, indramayu, golek, dan manalagi}, dll. asal buah: Pasar Induk Kramat Jati catatan: mangga yang paling laris di tempat tsb. adalah mangga indramayu dan mangga yang paling mahal adalah mangga gedong. Mangga tidak laku yang sudah busuk dibuang. Menurut pedagang tsb. musim mangga sudah mulai. Mangga diangkut menggunakan mobil dari pasar. [5] narasumber: karyawan Rumah Buah lokasi: Rumah Buah (toko), Cibubur jenis buah: mangga {mangga harum manis, indramayu, gedong, gedong gincu, golek, irwin, budi raja, kuini/kweni, manalagi}, dll. asal buah: Cirebon (gedong gincu), Pasar Induk Kramat Jati (buah lokal), langsung dari importir (import) catatan: mangga yang paling laris di tempat tsb. adalah mangga gedong gincu, yang paling enggak laku mangga kuini/kweni, menurut karyawan tsb. musim mangga itu seharusnya mulai dari awal Juli sampai akhir tahun. Buah-buahannya diangkut menggunakan truk. Buah yang tidak laku dan sangat matang dijadikan buah potong lalu dibuang begitu busuk. [6] narasumber: pedagang buah lokasi: Pasar Jaya Ramana jenis buah: anggur, mangga, jeruk, apel, dll. Lokal dan import. asal buah: Pasar Induk Kramat Jati catatan: Buah-buahan dagangannya diangkut dari pasar menggunakan mobil, dan buah yang paling laris adalah jeruk medan. Buah yang tidak laku dibuang. Mangga yang paling laris adalah mangga indramayu dan yang paling mahal mangga gedong. [7] narasumber: pengepul buah, spesialisasi mangga lokasi: Pasar Induk Kramat Jati jenis buah: mangga harumanis, manalagi (per peti) asal buah: Jawa Barat (Indramayu), Jawa Tengah (Jepara, Pemalang), Jawa Timur catatan: buah-buahan yang dijualnya diangkut menggunakan truk, dan mangga yang paling mahal adalah harumanis (Rp. 13,000/kg) [8] narasumber: karyawan Bandar Buah lokasi: Bandar Buah (toko), Bekasi jenis buah: jambu biji, lengkeng, anggur, apel, semangka (morowali, kuning), dll. asal buah: Pasar Induk Kramat Jati catatan: yang paling laris adalah lengkeng, anggur, dan apel, sedangkan yang paling tidak laris adalah jambu biji. Harga semangka adalah Rp. 5000/buah dan [biasanya] yang tidak laku dibuang. Jika dibiarkan, 3 hari busuk, tapi kalau disimpannya sambil dibolak-balik, tahan sampai 5 hari, dan cukup disimpan di suhu ruangan. Tidak ada musimnya, tapi lebih laku saat musim panas (kemarau?), karena saat musim hujan harganya turun dan tidak laku. [9] narasumber: tukang sayur/buah lokasi: dekat rumah jenis buah: semangka merah asal buah: Pasar Buah, Bekasi catatan: Setiap hari datang 10 buah jam 3:00 pagi. Agar tidak bagus, semangkanya harus bagus dan utuh, karena jika dibelah dan diplastik, tidak akan tahan lama ("esoknya juga sudah tidak enak"). Bisa tahan hingga selama setengah bulan (sekitar 2 minggu), asal tidak diplastik.s [10] narasumber: pedagang buah, spesialisasi pisang lokasi: Pasar Sederhana, Bandung jenis buah: Pisang Tanduk, Nangka, Ambon, Uli, dan Chere. asal buah: Banjar (tanduk), Subang (nangka), Subang (ambon), Subang (uli), dan Sukabumi (chere). catatan: Yang paling laris dan sekaligus juga paling murah katanya adalah pisang Nangka (Subang). Pisangnya yang paling mahal dan sekaligus jarang adalah pisang Chere (Sukabumi). Dia punya pemasok sendiri, tapi kalau kekurangan pisang dia belinya di Pasar Ciroyom. Pisang-pisangnya diangkut menggunakan becak. Pisang-pisangnya yang tidak laku dijadikan "Ciu". [11] narasumber: pedagang buah, spesialisasi pisang lokasi: Pasar Sederhana, Bandung jenis buah: Pisang Ambon, Uli, Raja Bulu, Nangka, Tanduk, Lampeneng, Kapas, Pangkahulu, dan Raja Medan asal buah: Sukabumi catatan: Yang paling murah katanya adalah pisang Ambon, sedangkan yang paling mahal adalah pisang Tanduk. Pisang-pisangnya yang paling laris adalah pisang Kapas dan Nangka. Katanya orang biasanya beli banyak untuk dijadikan pisang goreng untuk kemudian dijual. Pisangnya yang jarang dan langka adalah pisang Pangkahulu. Dia punya pemasok sendiri, yang mengangkut semua dagangannya langsung dari Sukabumi menggunakan sebuah pick-up. Dagangan pisang-pisangnya yang tidak laku dia jual murah (Rp. 5000 / pcs) ke tukang Bajigur.