emm.rumant
[T07] Riset Berkelompok: Observasi dan Wawancara
Untuk tantangan kali ini saya wajib observasi dan wawancara pedagang yang menjual buah kesukaan saya yaitu pisang. Hasilnya saya jabarkan sebagai berikut:
Lokasi: Supermarket Setiabudhi, Bandung (hanya observasi)
Buah-buahan yang dijualnya adalah sebagai berikut:
-
ANGGUR:
-
Red Globe (Amerika Serikat), Rp. 77.700/kg
-
Scarlet (Amerika Serikat), Rp. 95.300/kg
-
Auntom Summer Royal (Amerika Serikat), Rp. 109.700/kg
-
Thompson (Australia), Rp. 97.100/kg
-
JERUK:
-
Jeruk Lemon (Afrika), Rp. 30.400/kg
-
Jeruk Peras (diduga Lembang), Rp. 15.000/kg
-
Jeruk Lemon Super (diduga Lembang), Rp. 37.800/kg
-
Jeruk Siam (Jember), Rp. 16.000/kg
-
Jeruk Medan (Medan), Rp. 27.000/kg
-
PISANG:
-
Pisang Kepok, Rp. 15.000/kg
-
Pisang Mas/Muli, Rp. 16.900/kg
-
Pisang Barangan, Rp. 19.000/kg
-
Pisang Cavendish/Ambon Putih (Lampung), Rp. 19.500/kg
-
Pisang Raja Bulu, Rp. 16.200/kg
-
Pisang Raja Chere, Rp. 15.400/kg
-
LAINNYA:
-
Apel Granny Smith (Amerika Serikat), Rp. 56.600/kg
-
Apel Malang (Malang), harga lupa dicatat
-
Pear Xianglie/Xiang Li (Tiongkok), Rp. 62.600/kg
-
Jambu Batu Merah, 15.400/kg
-
Jambu Batu Cristal "Sunfresh" (Lampung), 33.750/kg
-
Jambu Batu Taiwan "TGE Fruits", 28.000/kg
-
Sirsak, 20.300/kg
-
Alpukat Mentega, 32.500/kg
-
Belimbing Madu (diduga Blitar), 20.300/kg
-
Kedondong, 19.000/kg
-
Semangka Merah Potong, 12.500/kg
-
Semangka Black Beauty, 10.500/kg
-
Pepaya California, 12.900/kg
-
Nanas Batu (Subang), 8.400/buah
-
Kelapa Muda, 11.900/buah
Di antara buah-buah yang dicatat, anggur Auntom Summer Royal (Amerika Serikat) adalah yang paling mahal, dengan harga Rp. 109.700/kg. Buah pisang yang paling mahal adalah pisang Cavendish atau Ambon Putih, dengan harga Rp. 19.500/kg. Buah yang sumbernya paling dekat adalah Jeruk Lemon Super, yang berasal dari Lembang.
Lokasi: Pasar Sederhana, Bandung
Di pasar ini saya mewawancarai dua pedagang (khusus pisang) yang berbeda.
-
Pedagang #1 (seorang ibu-ibu)
-
Dagangannya adalah Pisang Tanduk (Banjar), Nangka (Subang), Ambon (Subang), Uli (Subang), dan Chere (Sukabumi).
-
Yang paling laris dan sekaligus juga paling murah katanya adalah pisang Nangka (Subang).
-
Pisangnya yang paling mahal dan sekaligus jarang adalah pisang Chere (Sukabumi).
-
Dia punya pemasok sendiri, tapi kalau kekurangan pisang dia belinya di Pasar Ciroyom.
-
Pisang-pisangnya diangkut menggunakan becak. (Catatan: Saya lupa mengonfirmasi apakah ini juga berlaku untuk pemasok utamanya atau hanya saat dia membeli pisang dari Pasar Ciroyom.)
-
Pisang-pisangnya yang tidak laku dijadikan "Ciu" atau "Aci Jeung Cau". (Catatan: Saya lupa mengonfirmasi apakah maksudnya dia berikan kepada orang lain untuk dijadikan cemilan tersebut atau membuatnya sendiri.)
-
Pedagang #2 (seorang pria muda)
-
Dagangannya adalah Ambon, Uli, Raja Bulu, Nangka, Tanduk, Lampeneng, Kapas, Pangkahulu, dan Raja Medan. Semuanya dari Sukabumi dan pedagang tersebut menekankan bahwa kiosnya lengkap dan "semua pisang ada".
-
Yang paling murah katanya adalah pisang Ambon, sedangkan yang paling mahal adalah pisang Tanduk.
-
Pisang-pisangnya yang paling laris adalah pisang Kapas dan Nangka. Katanya orang biasanya beli banyak untuk dijadikan pisang goreng untuk kemudian dijual.
-
Pisangnya yang jarang dan langka adalah pisang Pangkahulu. (Catatan: Entah kenapa, saya tidak menemukan referensi apapun yang mengacu pada "Pisang Pangkahulu" di Google.)
-
Dia punya pemasok sendiri, yang mengangkut semua dagangannya langsung dari Sukabumi menggunakan sebuah pick-up.
-
Dagangan pisang-pisangnya yang tidak laku dia jual murah (Rp. 5000 / pcs) ke tukang Bajigur (yang juga menjual Ciu di samping Bajigur).
Untuk Pedagang #1, pisang yang sumbernya terdekat adalah pisang Nangka, Ambon, Uli, dan Chere, yang semuanya berasal dari Subang. Untuk Pedagang #2, semua pisangnya berasal dari Sukabumi, jadi tidak bisa dibandingkan. Di antara kedua pedagang tersebut, pisang yang sumbernya terdekat adalah pisang Nangka, Ambon, Uli, dan Chere, dari Subang.
Lokasi: dekat rumah, Bandung Barat
Di dekat rumah saya ada seorang bapak-bapak yang berdagang pisang di sebuah kios. Sebut saja pedagang #3.
- Dia menjual Ambon Putih, Ambon Lumut, dan Tanduk. Tidak macam-macam, katanya kalau mau yang lebih bervariasi harus ke pasar.
- Semuanya berasal dari Lembang. Dibandingkan dengan Sukabumi, Banjar, Subang, dan lain-lainnya, Lembang adalah yang paling dekat.
- Pisangnya dia pesan (dia tidak ke Lembangnya sendiri) lalu diangkut menggunakan angkutan kota (angkot) kemudian dipikul sampai ke kiosnya.
- Harga pisangnya tidak selalu pasti; semakin jelek pisangnya, semakin murah, dan begitu juga sebaliknya. Harganya tidak tergantung pada jenis pisangnya, namun kondisinya.
- Pisang yang tidak laku dia berikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Refleksi
Sebelum mewawancara tiga pedagang ini, sebelumnya saya juga sudah mencoba empat pedagang beda; dua pedagang pinggir jalan, dua di pasar. Pedagang A tidak tahu menahu soal pisang dagangannya (asal dll.) dan Pedagang B sedang sibuk. Saya tidak berhasil bertanya-tanya pada Pedagang C dan kemudian Pedagang D karenae saya kurang berani dan ngomongnya hanya sepatah-sepatah. Jadi dari latihan tantangan ini saya belajar untuk berkomunikasi dengan orang asing. Kendala antara lain adalah saya tidak bisa bahasa Sunda.
Daftar Referensi
Daftar referensi internet yang saya gunakan untuk mengonfirmasi, memastikan, atau menambah informasi.
- Pisang Cavendish: Wikipedia Indonesia, Bisnis.com, dan IPB Repository
- Aci Jeung Cau (Ciu): Blogspot, Blogspot, dan Kompasiana
- Sunpride/Sunfresh Indonesia: Official Site